Tiga Bakal Capres 2024 Adu Gagasan Dalam Sarasehan 100 Ekonom
Kontestasi pemilihan presiden akan digelar kurang dari tiga bulan lagi. Untuk itu, perlu adanya sebuah forum yang mempertemukan ketiga calon presiden dengan professional di bidang ekonomi untuk memaparkan gagasan masing-masing dalam bidang ekonomi. Hal itulah yang menginisiasi acara Sarasehan 100 Ekonom dengan tema Akselerasi Mneuju Ekonomi Indonesia yang Hijau, Inklusif, dan Unggul.
Ketiga calon presiden baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo berkesempatan untuk menjelaskan ide dan gagasan mereka terkait perekonomian. Dari ketiga capres, program-program yang dijanjikan banyak yang meneruskan program pemerintahan sebelumnya, namun tidak sedikit juga yang punya ide baru yang belum pernah diimplementasikan sebelumnya.
Kemiripan Gagasan Anies-Prabowo-Ganjar
Ketiga calon presiden memiliki beberapa poin kesamaan di bidang perekonomian, seperti.
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan
- Peningkatan kualitas demokrasi yang bertujuan menurunkan angka korupsi, kolusi, dan nepotisme
- Pembukaan lapangan kerja baru dan mengatasi isu-isu ketenagakerjaan
- Pengentasan kemiskinan dengan pemberian akses kepada warga miskin untuk memenuhi kebutuhan hidup
- Meningkatkan akses ke fasilitas Kesehatan
- Hilirisasi industri untuk meingkatkan nilai tambah terhadap produk.
Gagasan Baru Calon Presiden
- Anies Baswedan
Anies Baswedan hadir dengan beberapa gagasan baru di bidang ekonomi yang cukup menarik. Salah satunya Anies menjelaskan poin tentang pengembalian peran koperasi dalam pengurangan kemiskinan. Nantinya rencana ini akan membuat modernisasi usaha koperasi yang berujung pada pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan produktivitas masyarakat.
Selanjutnya, gagasan baru yang disampaikan Anies adalah peningkatan sumber daya manusia dengan cara memberikan pasokan gizi yang baik terhadap ibu hamil. Ibu hamil dianggap menjadi sosok penting terhadap pembentukan generasi emas Indonesia. Selain itu, peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Dari sisi perpajakan, Anies menekankan untuk perbaikan tax ratio dalam masa kepemimpinannya yaitu antara 13 hingga 16%. Selain itu, Anies juga mengusulkan untuk membuat badan penerimaan negara yang berdiri sendiri.
- Prabowo Subianto
Prabowo dengan latar belakang militer yang dimiliki, mencoba menghadirkan gagasan yang populis namun cukup menarik. Salah satu di antaranya adalah memberikan makan siang dan susu gratis untuk seluruh anak Indonesia. Gagasan ini didasarkan untuk memenuhi tujuan pembentukan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Selain itu, Prabowo juga menjanjikan Indonesia bisa swasembada pangan, energi dan air, sehingga tidak perlu lagi untuk mengimpor ketiga produk tersebut. Meskipun biaya yang dikeluarkan lebih tinggi, namun Prabowo menekankan harus mengutamakan konsumsi produk dalam negeri.
Berkaitan dengan pangan, Prabowo juga memberi gagasan untuk membuat lumbung pangan di setiap daerah, mulai dari desa, kecamatan, hingga provinsi. Nantinya, lumbung pangan ini akan berfungsi sebagai sumber pangan di daerah sehingga dapat menurunkan angka impor.
Prabowo menyebut program pemerintah saat ini juga banyak yang baik untuk dilanjutkan. Salah satu contohnya adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, bandara dan lain sebagainya. Program lain yang menurut Prabowo harus dilanjutkan adalah pemberian BLT dan subsidi lainnya kepada masyarakat miskin.
Di sisi perpajakan, Prabowo juga senada dengan Anies. Menurutnya, perlu adanya pemisahan badan penerimaan pajak dari Kementerian. Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai berencana akan dipisahkan atau dibentuk badan baru secara khusus.
- Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo dalam paparannya juga memberikan gagasan untuk melanjutkan beberapa program pemerintah sebelumnya, seperti pembangunan infrastruktur, investasi dan insentif untuk industri. Pembangunan infrastruktur yang dimaksud adalah pembangunan yang diiringi dengan stimulus bagi sarjana yang berasal dari keluarga miskin. Hal ini dimaksudkan agar sarjana ini mau kembali ke desa dan membangun desanya dengan ilmu yang dimiliki.
Adapun, untuk program baru yang dijanjikan Ganjar adalah subsidi yang meingankan kaum buruh. Mulai dari pemberian sekolah gratis bagi anak dari keluarga buruh, transportasi yang nyaman dan murah untuk buruh, serta pemberian akses Kesehatan yang mudah untuk para buruh.
Potensi energi baru dan terbarukan (EBT) juga menjadi perhatian Ganjar. Untuk lapangan kerja sektor ini, Ganjar spesifik ingin mengoptimalkan ekonomi biru yaitu dengan memanfaatkan perairan Indonesia. Menurutnya, sektor ini memiliki potensi yang sangat besar karena Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dibandingkan dengan luas daratan.