Ekosistem Kendaraan Listrik Akan Digunakan di IKN
Saat ini, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik nasional sedang digenjot oleh pemerintah. Berbagai insentif diberikan mulai dari subsidi pembelian kendaraan listrik hingga tarif listrik khusus pengisian daya baterai kendaraan listrik.
Pemerintah menganggap kendaraan listrik akan menjadi masa depan Indonesia yang ramah lingkungan, karena tidak mengeluarkan emisi gas buang. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia mencakup kebijakan pemerintah, investasi industri, inovasi teknologi, dan penerimaan masyarakat.
Salah satu inisiatif awal yang diambil oleh pemerintah Indonesia adalah merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung penggunaan kendaraan listrik. Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia meluncurkan “Roadmap Kendaraan Listrik Nasional” sebagai langkah strategis untuk mempercepat pengadopsian kendaraan listrik di Indonesia.
Roadmap ini mencakup berbagai kebijakan, termasuk insentif fiskal, peningkatan infrastruktur pengisian daya, dan pengembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri. Insentif fiskal seperti pembebasan pajak penjualan (PPnBM) dan pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kendaraan listrik menjadi dorongan penting bagi konsumen dan produsen.
Di beberapa kota besar di Indonesia, ekosistem kendaraan listrik juga sudah mulai menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah mulai tersebar di beberapa titik seperti SPBU, showroom kendaraan, hingga kantor cabang PLN di beberapa kota besar.
Dari sisi pengembangan kendaraan, beberapa brand otomotif juga kini semakin gencar untuk mengeluarkan versi kendaraan listrik atau hybrid-nya ke pasar. Meskipun, harga yang ditawarkan masih relatif tinggi, namun sejauh ini masih mendapat tanggapan yang positif dari pasar.
Pemerintah Indonesia pun berencana akan membawa ekosistem kendaraan listrik yang sudah terbentuk di beberapa kota di Jawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bekerja sama dengan salah satu BUMN yakni PT PLN (Persero), pemerintah berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di IKN. Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan juga telah menyatakan keinginannya menjadikan IKN sebagai green city.
Menyambut keinginan pemerintah tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyambut baik gagasan tersebut. PLN secara resmi menyatakan akan membantu pemerintah dalam penyediaan infrastruktur kendaraan listrik di IKN. PLN juga berkomitmen untuk menghadirkan listrik yang andal dan juga bersih di IKN yang sejalan dengan target net zero emission 2060 dalam rangka memanfaatkan potensi energi bersih di Indonesia demi kemakmuran rakyat.
Infrastruktur yang akan disediakan PLN dalam rangka pengembangan ekosistem kendaran listrik dan energi bersih antara lain pembangunan 19 tambahan SPKLU di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada 2024. Untuk kota-kota penyangga IKN seperti Balikpapan dan Samarinda, PLN juga berkomitmen untuk menyediakan SPKLU di kedua kota tersebut. Hingga saat ini, sudah terdapat 9 SPKLU yang tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, angka ini pastinya akan terus bertambah hingga 31 unit pada tahun 2024 mendatang.
Selain SPKLU, PLN juga berkomitmen untuk menyiapkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) baik di IKN maupun di kota sekitar IKN. Hingga Oktober 2023, PLN sendiri telah menyediakan 622 unit SPKLU, 1.839 unit SPBKLU serta 9.139 unit SPLU.
IKN diproyeksikan menjadi kota yang futuristik dengan memadukan moda transportasi serta fasilitas yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, PLN sebagai penyedia infratruktur kelistrikan nasional diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah di bidang ini.
IKN nantinya juga akan didukung dengan pembangkit listrik yang bersumber dari sumber energi baru dan terbarukan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 50 MW yang sudah groundbreaking pada November tahun ini oleh Presiden Jokowi.
Selain energi matahari, PLN juga akan mengembangkan potensi listrik hidro di daerah sekitar IKN. Proyeksi pemanfaatan energi hidro di kawasan sekitar IKN adalah sebesar 1.000 MW, sehingga nantinya sistem kelistrikan di IKN akan bersumber dari energi baru dan terbarukan 100 persen.
Presiden Jokowi dalam kuliah umum di Universitas Gerogetown, Washington DC, mengatakan seluruh penghuni IKN nantinya akan menggunakan kendaraan listrik 100 persen. Dengan hal tersebut, Presiden Jokowi akan memproyeksikan IKN menjadi kota yang betul-betul hijau dan layak untuk dihuni bersama-sama.
Meskipun, PLN telah menyetakan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, namun ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan terkait industri kendaraan beserta teknologi yang digunakan.
Teknologi baterai menjadi aspek penting dalam perkembangan kendaraan listrik. Upaya terus-menerus untuk meningkatkan kapasitas baterai, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi energi menjadi bagian integral dari inovasi dalam industri ini.
Pemerintah juga mendukung riset dan pengembangan teknologi baterai melalui berbagai program dan insentif. Akan tetapi, perlu ada kajian yang komprehensif terkait aspek keberlanjutan (sustainability) dari penggunaan baterai kendaraan listrik, mulai dari daya tahan, hingga proses daur ulang baterai.
Industri pengolahan bahan baku baterai kendaraan listrik juga menjadi penting. Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa pengolahan bahan baku baterai kendaraan listrik. Akan tetapi, perlu adanya hilirisasi industri nikel agar dapat memberikan nilai tambah kepada bahan mentah bahan baku baterai.